Jumat, 14 Maret 2008

Bomb Cell ( Perang Tarif Seluler Makin Berkecamuk!)

Mulanya saya sendiri merasa cuek dengan suguhan iklan seluler di telvisi yang nongol saban hari. Tapi lama - lama hati saya tergelitik juga setelah lihat cara penayanganya iklan-nya yang makin lama makin sikut-sikutan, menjatuhkan, saling menyerang antar operator seluler.Disini saya tidak akan membahas mengenai cara penghitungan tarif dari para operator, tetapi saya hanya melihat dari sisi penyuguhan iklan yang makin heboh, media elektronik dan cetak kini berubah menjadi gurun kurusetra..The war is begins!



Dimulai dari XL yang meluncurkan tarif termurah dengan nilai Rp.1/detik disusul dengan Simpati PeDe yang mengeluarkan tarif Rp.0.5/detik disusul dengan nongolnya si cantik Dian Sastro yang membandrol tarif Rp.0 yang diusung oleh Mentari dan akhirnya..saling banting tarif satu sama lain.


Yang lebih heboh dan menikam lagi mungkin iklan yang disuguhkan secara konvesional lewat media cetak seperti poster dan selebaran. bagaimana tidak, lewat kata - kata yang tajam, menyerang iklan yang lain yang ditujukan kepada selisih angka dari "satu" "Nol Koma Lima" sampai "Nol koma.....sekian .... sekian" Lalu.....


Untunglah saya gagal jadi menantu Bapak Aburizal Bakrie, kalo gak..mungkin saya sekarang ikut-ikutan panas dan mengeluarkan produk "A simcard" dengan tarif "Gilingan" nelpon kesesama jenis Rp.1/detik, nelpon ke lawan jenis Rp.0/detik sampe hamil! nelpon ke selingkuhan Rp.o,..... (terserah nolnya berapa Hahahahaha..) dan seperti terinspirasi, esia-pun kemudian mengeluarkan iklan yang bertema "GSM lain Masih Perang Tarif, Esia Malah Ngasih Untung!"



Yang jadi pertanyaan-nya adalah..apa iya tarif semurah itu? apa iya udah memenuhi standar Tarif yang dikeluarkan oleh Pemerintah? Aaah..yang benar aja, jangan - jangan itu cuma showbiz dan sensasi yang sifatnya hanya temporary. Yang jelas kita patut mewaspadai perang tarif ini dan bukan hanya jebakan semata. Apalagi ada tugas berat "SANG GARUDA" yang harus mengembalikan dominasi saham PT.TELKOMSEL dan PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) yang sekarang dikuasai oleh sang "SINGA".

Sing penting.. kita sebagai konsumen sudah pinter memilih dan gak bisa dicekokin lagi dengan iklan - iklan yang sifatnya mendikte! Biarin aja mereka perang tarif sambil menabuh tong kosong sampe berani kawin sama kunyuk! "kalo ada yang berani ngasih tarif Gratis siang malam sampe tujuh turunan... mendingan Gua Kawin Sama DIAN SASTRO!

Semoga saja para operator selular manapun tidak hanya "perang-perangan" dalam tarif dan sekedar AdsBattle, tapi juga saling meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen. Tabik!